Pria Rata-rata Berpikir Seks 19 Kali Sehari dan Wanita 10 Kali

22.06 0 Comments

img
Ilustrasi (foto: Thinkstock)
Jakarta, Banyak yang percaya bahwa otak pria didominasi oleh pikiran-pikiran tentang seks, bahkan ada yang menyebutkan pria berpikir seks setiap 7 detik. Namun studi terbaru menemukan bahwa pria muda rata-rata berpikir tentang seks 19 kali dalam sehari, sedangkan wanita 10 kali sehari.

Angka ini berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan peneliti dari Ohio State University yang melibatkan 63 partisipan wanita dan 120 pria antara usia 18 hingg 25 tahun.

Tak hanya soal seks, pria cenderung lebih banyak berpikir tentang kebutuhan fisik dan biologis dibandingkan wanita, tetapi kebutuhan-kebutuhan tersebut lebih sederhana seperti kebutuhan untuk makan, tidur dan kebutuhan biologis dasar lainnya.

Hasil studi yang akan dipublikasikan dalam Journal of Sex Research edisi Januari ini menemukan jumlah rata-rata pria muda berpikir tentang seks, yaitu 19 kali dalam sehari, bukan setiap 7 menit yang selama ini dipercaya.

"Rata-rata pria berpikir tentang seks kurang dari 20 kali dalam sehari. Orang-orang yang lebih sering berpikir tentang seks cenderung adalah orang-orang yang nyaman dengan gagasan seksualitas itu sendiri," ujar Prof Terri Fisher, profesor psikologi di Ohio State University, seperti dilansir Dailymail, Kamis (1/12/2011).

Sedangkan rata-rata wanita muda dilaporkan berpikir tentang seks hampir 10 kali dalam sehari. Secara lengkap, data studi menunjukkan bahwa pria berpikir tentang makanan hampir 18 kali per hari dan tidur 11 kali per hari. Sedangkan wanita berpikir tentang makanan 15 kali sehari dan tidur 8,5 kali sehari.

Secara keseluruhan, kenyamanan peserta dengan seksualitas adalah prediktor terbaik untuk membuat orang lebih banyak memikirkan seks.

"Jika Anda ingin tahu seberapa sering orang berpikir tentang seks, Anda lebih baik mengetahui bagaimana perasaan mereka tentang seksualitas. Frekuensi berpikir tentang seks berkaitan dengan variabel-variabel di luar seks biologis seseorang," tutup Prof Fisher yang juga penulis utama studi.

0 comments: